Fb. In. Tw.

Mereka Kenangan

Upaya Reky Arfal merekam, memvisualisasikan, dan mengisahkan sumber literatur dan sosiologi dalam puisinya, membuat karyanya dipilih tayang di rubrik Buruan edisi kali ini (30/1/2019).

Jika mengacu pada pernyataan Toni Morisson dalam esainya “Memory, Creation, and Writing”, kenangan adalah salah satu faktor penting dalam berkarya.

Bagi penulis asal Amerika yang terlahir dengan nama Chloe Anthony Wofford itu, ada dua alasan yang membuatnya sangat bergantung pada reka kenangan, pertama memicu proses penemuannya, dan kedua dia tidak dia tidak mempercayai literatur dan sosiologi orang lain untuk memahami sumber kebudayaannya sendiri.

Pada puisi-puisi Reky, kenangan menjadi salah satu pokok dari penemuan dan upaya menemukan kebudayaannya sendiri. Ia menulis tempat-tempat yang barangkali memicu proses penemuan dan pencarian terhadap kebudayaannya sendiri.

Puisi “Baserah”, “Pulau Busuk”, dan “Mengobat Kampung”, menunjukkan bagaimana Reky mencoba mereka kenangan akan tempat-tempat yang barangkali menjadi sumber kebudayaannya. Tempat-tempat itu juga bisa jadi merupakan sosiologi pengarang Reky sebagai penyair yang lahir dan menetap di Pekanbaru ini.

Berikut adalah beberapa penggalan puisi yang menunjukkan upaya Reky mereka kenangan akan tempat-tempat tersebut:

jejak-jejak pada liat tanah itu
adalah keriangan yang menggeliat ke udara
ketika hujan tinggal rinai, dan jalanan mulai ramai 

(“Baserah”)
 

sejatinya, ini kampung adalah potret masa silam
terbingkai dalam perasaan yang lara
dalam kepala nini-nini yang trauma
ditinggalkan, penuh lamunan,
hanya sadar apabila diarak tuak
nini-nini yang berkata
bunga di taman selalu merah
disepah wangi darah 

(“Pulau Busuk”)
 

bayangkan hari pelan berjalan
ke ulak, melawan arus yang kencang
ke ulak, mencari cara pulang
menjinjing angkung, melalui hutan sawit
menakik getah karet, menyeret realitas yang lemas
mengembalikan yang hilang, yang semestinya hilang

 (“Mengobat Kampung”)

Selangkapnya silakan baca di Puisi-Puisi Reky Arfal.

Baca juga:
Menikmati Puisi-Puisi Muhammad Baihaqi Alkawy
Ulasan Cerpen “Nul” karya Dadang Ari Murtono

Pada edisi kali ini, puisi-puisi Reky Arfal dilengkapi dengan ilustrasi sebuah lukisan karya pelukis Ackay Deni berjudul “Puddle” (2019), akrilik pada kanvas. Lukisan ini merupakan intrepretasi terhadap karya Reky.

Selamat membaca.

KOMENTAR
Post tags:

Media untuk Berbagi Kajian dan Apresiasi.

You don't have permission to register