Tobadihon Nauli, Keindahan Danau Kebanggaan Masyarakat Sumatera Utara
Keindahan Danau Kebanggaan Masyarakat Sumatra Utara
Topi tao Toba tano hatubuanku.
Sai malulungun do ahu mulak tu huta
Tao Toba nauli…
Tepi Danau Toba, tempat kelahiranku
Rinduku pada kampung
Danau Tobaku yang indah
Danau Toba, keindahannya sudah dikenal sampai ke mancanegara. Air biru sejauh mata memandang berpadu dengan pegunungan nan hijau yang berjejer rapi, serta hawa yang sejuk merupakan imaji pertama yang kita dapat ketika menjejakkan kaki di danau ini. Danau Toba membentang seluas 1.145 kilometer persegi dan merupakan danau terluas di kawasan Asia Tenggara. Danau ini berada 900 meter di atas permukaan laut sehingga memiliki hawa yang sejuk bahkan dingin, letak tepatnya berada di kota Prapat, provinsi Sumatra Utara. Dengan jarak tempuh sekitar 3,5 – 4 jam dari kota Medan, ibu kota Sumatra Utara, sungguh bukan perjalanan yang sia-sia untuk mencapai danau ini.
Di sepanjang perjalanan dari kota Medan menuju Prapat, kita akan diajak melihat areal luar kota provinsi Sumatra Utara yang banyak ditumbuhi ladang kelapa sawit dan perkebunan palawija. Setelah dua jam perjalanan, kita akan sampai di kota Pematang Siantar yang terkenal dengan roti khas jadul, yaitu roti Ganda serta selai sarikaya yang kental dan padat dengan rasa manis yang cukup pekat.
Ketika akan memasuki kota Prapat, kita akan disuguhi pemandangan seperti di Puncak Pass, Bogor. Wilayah berbukit dengan jalanan yang menikung tajam, namun memiliki pemandangan yang cukup indah. Kita bisa melihat kota-kota yang terbentang di bawah dengan pegunungan di kejauhan. Dan setelah tiba di Prapat, di jalan menuju danau Toba, kita akan melewati jalan yang kanan kirinya banyak terdapat kera-kera liar yang menunggu para pengendara memberi mereka makanan.
Danau Toba sendiri merupakan danau purba vulkanik yang tercipta karena ledakan Gunung Toba, sebuah gunung berapi purba yang disebut super volcano. sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kedahsyatan ledakan gunung berapi Toba ini konon teridentifikasi dari debunya yang mencapai wilayah India. Dengan besar dan dalamnya danau Toba saja, bisakah kita bayangkan bagaimana hebatnya letusan supervolcano ini dahulu?
Menyusuri keindahan Danau Toba bisa ditempuh dengan alat transportasi darat maupun trekking (berjalan kaki) melalui pulau Samosir. Jangan lupa mengabadikan dengan kamera. Saat terbaik mengabadikan danau Toba adalah pada pagi dan sore hari. Sekitar pukul 06.00 sampai 07.30 pagi, yaitu kala mentari mulai muncul dengan semburat kekuningan, di mana cahayanya memantul di air danau yang biru serta jejeran pegunungan yang masih sedikit tertutup kabut. Kemudian pukul 17.00-18.00 kala mentari mulai menyurut di ufuk barat, dengan jejak oranye keemasan berpendar di air danau yang beriak oleh angin sore. Yang tidak boleh tertinggal ketika berkunjung ke danau Toba adalah mengunjungi pulau Samosir, pulau yang dihuni masyarakat Batak Toba dengan sifat alaminya yang ceria dan terbuka terhadap pendatang.
Tidak susah menemukan teman baru di tempat ini. Atraksi wisata yang paling terkenal dan jarang dilewatkan adalah menyaksikan patung kayu Si Gale Gale yang menari Tortor, konon dahulu patung Si Gale Gale ini memiliki kekuatan magis sehingga dapat bergerak mengikuti musik tanpa ada yang mengendalikan. Ketika menyebrangi danau ke arah pulau Samosir, kapal feri yang kita naiki biasanya akan mampir sebentar ke sisi danau dimana terdapat sebuah batu yang posisinya tergantung dengan sedikit saja penyangga di bagian atas batu, cukup unik! Batu ini dinamakan Batu Gantung yang memiliki legenda tersendiri.
Hal yang selalu harus diperhatikan ketika berwisata adalah menjaga alam. Jangan sampai keasyikan kita menikmati keindahan alam justru membuat kita lupa menjaga kelestariannya dengan mencoret-coret batu, merusak batang pohon, membuang sampah ke danau, dan tindakan perusakan lainnya. Alam yang lestari merupakan warisan berharga untuk anak cucu kita kelak.[]
Tentang Penulis
Endang Kristin Ningrum. Menyelesaikan pendidikan terakhirnya di jurusan Sastra Inggris STBA Yapari ABA Bandung. Tinggal di Bekasi, Jawa Barat.