Fb. In. Tw.

Seblak Instan, Kuliner Kreatif dari Bandung

Julukan Bandung sebagai kota kreatif memang benar adanya. Hal ini dibuktikan oleh salah satu wirausahawan muda yang saat ini semakin sukses membangun bisnis dalam bidang kuliner yaitu seblak. Seblak adalah makanan khas daerah sunda yang biasanya disajikan dengan bumbu pedas. Seblak terbuat dari kerupuk yang direbus, dengan diberi bumbu seperti bawang merah, bawang putih, garam, dan cuka. Makanan ini mulai mencuri perhatian dan digemari semenjak dua tahun belakangan ini khusunya oleh kaum perempuan.

Lofty Rainidi Kusnadi adalah mahasiswa lulusan Manajemen Pemasaran Polban yang saat ini sedang menggeluti bisnis seblak. Bukan seblak biasa yang dijual di gerobak, akan tetapi seblak instan yang dijual dalam bentuk cup. Ide Lofty dalam menjalani bisnis ini bermula dari pengalaman buruknya saat membuka kedai makanan ricecup. Pada saat itu penjualan ricecupnya menurun karena kedatangan pesaing yaitu penjual seblak gerobak. Pasaran ricecup-nya tergerus habis oleh penjual seblak sampai pada akhirnya ia mengalami kebangkrutan.

Kebangkrutan yang dialaminya justru berbuah kesuksesan. Lofty melihat peluang dari pesaingnya saat itu (penjual seblak gerobak), untuk membuat seblak basah yang lebih higienis, praktis, dan bisa dinikmati kapan dan di mana saja. Lofty menilai bahwa seblak basah yang dijual digerobak paling enak disantap pada saat itu juga, bukan dalam keadaan dingin. Terlebih pembeli harus antri dan menunggu cukup lama yang tentunya sangat menyebalkan. Dengan modal hasil menjual telepon genggamnya, Lofty memberanikan diri untuk membuat produk seblak instan dengan brand Mommyindo pada akhir tahun 2012.

Ternyata ide untuk membuat seblak instan ini mendapat penerimaan yang baik dari konsumen dengan penjualan yang semakin meningkat setiap bulan. Karena peningkatan penjualannya, saat ini Lofty dapat memproduksi Mommyindo sebanyak 1.000 cup setiap harinya. Selain itu, penjualan Mommyindo semakin meluas, tidak hanya di pulau Jawa yang merupakan asal dari seblak, namun telah mencapai ke beberapa pulau besar di Indonesia, seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Jakarta dan beberapa kota besar lainnya.

Lelaki yang saat ini masih berusia 23 tahun itu memiliki idelaisme sendiri dalam berbisnis. Lofty memegang misi untuk melahirkan wirausahawan baru dengan membuka lapangan pekerjaan. Ia ingin masyarakat yang semula tidak bekerja, menjadi bekerja. Untuk itu ia tetap menggunakan konsep penjulan online melalui agen-agen Mommyindo yang tersebar di seluruh Indonesia. Ia belum berkeinginan memasukan produknya ke supermarket, minimarket atau pusat perbelanjaan lainnya. Karena ia menilai hal tersebut akan mematikan usaha para agen Mommyindo yang melakukan penjualan melalui online dan sistem reseller.

MemasukiĀ masa dua tahun usahanya, Lofty telah merasakan hasil yang cukup memuaskan. Saat ini Mommyindo telah menghasilkan profit paling sedikit Rp 300 juta/bulan. Tentunya profit ini merupakan angka yang cukup besar bagi pengusaha baru. Namun Lofty tidak lantas puas, ia terus memikirkan inovasi untuk produknya dengan membuat seblak dengan rasa varian rasa.

Mommyindo kini memiliki dua varian rasa yaitu original dan rendang. Ke depannya, Lofty ingin menciptakan varian rasa lebih banyak yang disuaikan dengan cita rasa masakan daerah di Indonesia. Hal ini Ia lakukan sebagai salah satu cara memperluas market segmennya dan membuat seblak semakin dikenal juga diterima oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Pertemuan saya dengan Lofty sore itu memberikan inspirasi yang berharga. Sebagai kota besar di Indonesia, memang tidak salah jika Bandung dijuluki kota kreatif, khususnya dalam menciptakan wirausahawan muda yang sukses. Catatan ini semoga menjadi inspirasi untuk menciptakan ide-ide yang tidak kalah kreatif dan inovatif dalam bidang usaha.[]

Sumber foto: Pratiwi Sulistiyana

KOMENTAR

Mahasiswa Pascasarjana Sekolah Bisnis Manajemen ITB.

Comments
  • susy sugianto

    saya ingin mendapatkan informasi seblak instan

    28 September 2016
  • nenden ridha

    kalo mau menghubungi pa lofty nya gimana ya? mohon bantuan nya untuk observasi:)

    9 November 2015
    • buruan

      Coba Nenden kontak penulis artikel ini, dengan menghubungi via medsosnya. Atau, ke medsos Mommyndo langsung ya. šŸ™‚

      9 November 2015

Sorry, the comment form is closed at this time.

You don't have permission to register