Room: Ketika Kita Terpisah dari Dunia
Ruangan itu hanya seukuran kamar biasa. Di dalamnya terdapat ranjang, lemari, bath tub, alat masak, tempat cuci piring, serta meja m8akan. Semua jadi satu. Bahkan jemuran baju pun ada di sana. Tak ada jendela, hanya jendela loteng yang membuat sinar matahari bisa sedikit masuk. Setiap pagi Jack (Jacob Tremblay) selalu mengucapkan selamat pagi kepada benda-benda yang ada di ruangan itu. Setelah itu ia akan berlari dari ujung dinding ke ujung lainnya. Kemudian mandi, makan, dan menonton televisi. Begitulah rutinitas kesehariannya. Jack tidak sendiri di dalam ruangan itu, ia bersama ibunya Ma (Brie Larson).
Jack tak pernah keluar satu kali pun dari ruangan itu sejak ia lahir lima tahun yang lalu. Ma diculik kemudian disekap oleh orang yang mereka sebut Old Nick (Sean Bridgers) tujuh tahun yang lalu. Dalam ruangan tertutup itu, dalam hari-hari tertentu, Ma harus melayani keinginan bercinta Old Nick. Sebagai imbalan, Old Nick akan membawakan barang-barang yang dibutuhkan oleh Ma dan Jack.
Selepas ulang tahun Jack yang kelima, Ma membuat rencana pelarian. Jack yang seluruh hidupnya berada di ruangan, tak tahu apa itu dunia. Ia hanya tahu di luar ruangan itu adalah planet lain dan televisi adalah sebuah sihir. Setidaknya itulah yang diceritakan Ma saat Jack masih lebih kecil. Ma kemudian meyakinkan dan Jack akhirnya setuju. Rencana pelarian pun dibuat, mulai dari Jack yang pura-pura sakit hingga meninggal.
Room (2015) adalah film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karangan Emma Donoghue yang terbit tahun 2010. Disutradarai oleh Lenny Abrahamson, Room menampilkan hubungan ibu-anak yang intim dan intens. Jack hanya mengenal sosok manusia dalam diri Ma. Ma sayang betul pada Jack. Ia melindungi Jack dengan berbagai cara bahkan dari Old Nick yang notabene adalah ayahnya. Keduanya adalah kesatuan.
Dalam film ini kita akan melihat dunia dari kacamata Jack yang tak pernah tinggal di dalamnya. Ia mengatakan bahwa dunia seperti adegan dalam televisi yang terjadi bersamaan. Ia bahkan tak tahu harus melihat kemana. Dunia juga soal waktu sehingga orang selalu merasa terburu-buru. Jack harus belajar berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain selain Ma. Bagaimana dengan Ma sendiri? Tidak mudah hidup terpisah dengan dunia luar. Ma yang seharusnya menjadi peta dunia bagi Jack justru terpuruk karena rasa bersalah dan kegugupannya menghadapi dunia yang baru.
Brie Larson dalam penampilan terbaiknya setelah sempat mencuri perhatian dalam film remaja The Spectacular Now (2013). Lewat aktingnya sebagai Ma/Joy yang kehilangan masa remaja kemudian hidup dalam ruangan, dilecehkan secara seksual hingga melahirkan Jack, telah diganjar Golden Globe Awards dan Screen Actor Guild Awards (2016). Bukan mustahil Piala Oscar tahun ini pun akan sampai ke tangannya. Brie menampilkan Ma sebagai sosok yang kuat dan rapuh sekaligus. Lewat tatapan mata dan ekspresinya kita tahu bahwa ia sesungguhnya tertekan dan depresi. Namun, demi Jack ia terus kuat dan berusaha menjadi ibu yang baik agar keduanya dapat bertahan hidup.
Chemistry antara Brie Larson dan Jacob Tremblay sangat memikat. Seperti ibu dan anak sungguhan. Jacob Tremblay begitu menggemaskan. Meski awalnya saya mengira ia adalah perempuan karena rambutnya yang panjang, tetapi untuk anak seusianya ia sangat natural dan cerdas. Well, berkat kedua pemerannya, film ini punya ikatan emosi yang kuat. Kita terenyuh, sedih, marah, serta deg-degan dibuatnya.
Setelah menonton film ini sih, saya tidak bisa membayangkan, apa jadinya jika dikurung di suatu ruangan tanpa bisa melihat dunia selama bertahun-tahun. Rasanya pasti sulit. Karena manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial. Lalu apa iya, kita yang diberi kebebasan seperti ini mau menyepikan diri?[]