Puisi Rudy Aliruda
MEMASUKI PURWAKARTA DI DADAMU
telah kupanggil separuh nama dari silam waktu
dari ujung suara kenangan paling utara
sepenggal kepala lokomotif tua meniupkan asap hitam
larut ke arah wajah stasiun kota yang tabah
dingin jemari logam rel memasrahkan hangat
genggam gerbong
mirip migrasi kawanan mimpi dari benak ke benak
orang-orang pun menitipkan sejarah
dari peron ke peron
kata-kata menyalakan kota
kota menanggung kutukan cinta
cinta mendadak tersesat dalam dadamu
jadi luka
sembari merapikan sunyi dari sisa isi kota
rumah-rumah mengemas diri dari rasa cemas
segala keriuhan lahir memenuhi langit ingatan
warna dan suara berebut nama di udara
tapi, tak pernah ada nama kita genap terbaca
tak ada lagi rupa wajah yang bisa kita sapa
hanya kota yang tua, yang terlanjur sepi
dan asing
2015