Fb. In. Tw.

Puisi-Puisi Rozi Kembara

Suasana

warna hari
yang berganti-ganti

barisan desa
dalam mimpi belia

bayangan patah
di tanah merah
pada September
yang jauh

udara serupa kain beludru
menyentuh paru-parumu

segalanya belum
sedingin batu

Potret

sepasang mata surgawi
pada potret sepia
juga sebentang lanskap
rasa sakit

memandangmu

seakan berkata

“ingatan adalah lempung
yang ditatah angan
dan kembang tidur.”

Suatu Hari Nanti

hari pun bersih
jernih
tembus pandang
ada suara
yang bertualang jauh

menjangkau yang hidup
dan yang mati

tanganmu kini
ranting rapuh
yang hampir lepas
dari genggaman nasib

waktu tergelincir
dari garis edarnya

dan sorga
atau neraka

barangkali
sekadar perasaan
yang ditanam langit
pada khayal manusia

Ada yang Berangkat dari dalam Dirimu

dari bingkai jendela
kayu meranti kau lihat

kunang-kunang
seperti percik bunga api
atau remah matahari pagi

dan malam menjalin ganih bulan

dan kor bunga-bunga padi
menyela dersir angin pedesaan

ada yang berangkat
dari dalam dirimu

gelombang bayangan
masa kanak yang berderak
antara angan dan kenangan

Eksil

gambar itu bergerak perlahan

rumah berdinding anyaman bambu
rona matahari
yang merambati batang trembesi
juga seorang bocah dengan kintir
pada genggamannya

pagi menetakkan dingin
di kaca buram jendela

ia terbangun
gambar itu
masih bergerak
perlahan

ia memejamkan mata
merasakan jarak juga tahun
yang dibekukan cuaca dan suasana

KOMENTAR

Penyair. Pecandu film dan komik.

You don't have permission to register