Puisi-Puisi Nazhif Amin
Berkunjung ke Pemakaman
Kematian bersikukuh memilih warna kelam
hitam
padam diburu malam
agar orang tak dapat bersembunyi dibalik bayang
(katanya)
Ibu berdoa tersedu
Meminjamkan sekepal nyawa kepadaku
“jangan lupa pahat batu nisanmu!”
Bergidik tubuhku tanpa kutahu
“lakukan, keburu kau jadi abu!”
Berutang rasa
Setelah kukecup jemari kebebasan
Aku datang dengan berani
Membawa sekuntum romansa menuju kediaman hatimu
Pukul satu dini hari
Tak cukup membuatmu mengerti
Sepasang pekan bersembunyi
Dari kejaran pencuri
Membangunkanku dengan sunyi
Yang baru saja kukenali
Kesetiaan butuh kehati-hatian
Penyebrang jalan butuh perhatian
Cinta tak pernah menjadikanku buta
Ia hanya mengajakku lari tanpa menggunakan mata
Biarlah, toh
Aku masih menyembunyikan hatimu
Dalam genggamanku
Tapi aku datang dengan berani
Dosa orang suci
Jika kematian menempatkan egoku
Di bawah tangkai mawar perkuburan
Aku bersedia menamai kesendirian sebagai teman
Taatku hanya sebatas doa yang kubagi dua
Untukku dan seseorang yang kusebut dia
Itupun kujalani di tengah hening manusia berbaring
P langsung untuk pencipta rasa
Dan segala di dalamnya
Aku tak perlu bermimpi
Atau semacam lain yang kualami ketika tak sadar diri
Hidup adalah kolam penderitaan
Menernak siluman dan sekumpulan setan
Bermusuh berperang melawan kami
Malaikat, juga orang orang suci
Senja berdansa
Langit berisik
Gaduh juga cerdik
Ia suka berbicara tentang apa yang tak terlihat mata
Seperti kebahagiaan manusia
Atau bahasa cinta
Ia tak pernah gagal mengusir kecemasanku
dengan kecupan
meninggalkan bekas yang sulit hilang
Pada dentang lima sore
Senja berdansa
Kemudian ia akan terbirit menghampiriku
Memberi senyuman paling indah
Sudahkah kau mengenalku?
Aku mengedipkan mata
Langit berisik
Gaduh juga cerdik
Pulang
Kampung halaman mengingatkan aroma usang
Pergi ke kebun menangkap belalang
Atau kerajaan orang-orang yang hilang
Pikiranku tak pernah berada pada tempatnya
Sudah puluhan kali aku mengabaikannya
Sebanyak itu pula aku terkepung sandiwara
Aku ingin bertamu
Pada semua yang membiakkan rindu
Aku ingin bertemu