Fb. In. Tw.

Puisi Lukman A Sya

Mampir di Sofifi

Seseorang membentangkan laut
lalu ombak-ombak
menuliskan maut
pada goyangan
perahu
yang menuju ke manakah
antara isak karang
dan ikan-ikan khidmat
dalam air

Seseorang membentangkan laut
sebelum maghrib
pada subuh ia menggulungnya kembali
dan tak meninggalkan pesan apa-apa
selain goyangan perahu kian laju
dan karang-karang sibuk tertahan

Bintang-bintang mengukur kedalaman batin laut
dengan seberkas sinar: seberapa sedih, kita kehilangan cahaya

Tangan sajak ini terlipat di dada
usai menambal lambung perahu
dan menjahit layarnya yang sobek
Siapa itu lelaki menjaring bulan kesiangan
sedih sendirian?

Para pendatang berjalan
mengukur nasib pantai atau apa saja
sebagai keniscayaan pada tujuan
sebelum ibu bumi ini
pasrah dalam keadaan lemah

Seseorang membentangkan laut
dan nyatalah perjalanan tak semulus pandang
sehisapan kematian siap menghadang
Ajiib, waktu pun merona warna

Itukah Tuhan yang kau tuju dalam mimpimu?
Tidak. Itu hanya siluet bayangan anjing laut
di mana setiap kesopanan adalah kelembutan
yang diperagakan bulu-bulu anjing
dikecup angin

Seseorang membentangkan perjalanan
lalu menggulungnya kembali
Ia surupkan diri di gairah matahari
dalam lubang langit-laut
antara ikan-ikan, jejaring, karang pias
dan waktu yang lamur
Ada pula perahu angkat sauh ke timur

Seseorang membentangkan harapannya
seperti para nelayan pelayan perjalanan
Ke aku, mereka bawakan kepastian
Ke tujuan mampir sementara

Ternate, 2015

biodata-lukman

 

KOMENTAR

Rubrik Puisi Senin & Kamis buruan.co.

You don't have permission to register