Jadikan Menulis Sebagai Kebutuhan
Catatan Wida Waridah dari Workshop Penulisan Artikel pada Jurnal untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru di Ciamis
Minggu pagi, 02 November 2014, Aula Wisma PGRI Ciamis telah dipenuhi oleh puluhan guru dari berbagai tingkatan. Mulai dari guru yang mengajar di Sekolah Dasar sampai guru yang mengajar di Sekolah Menengah Atas. Mereka hadir dalam rangka mengikuti Workshop Penulisan Artikel pada Jurnal untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru.
Workshop tersebut diselenggarakan oleh Komunitas Penulis Perempuan Indonesia (KPPI) Kabupaten Ciamis. Acara ini adalah bukanlah acara pertama bagi KPPI. Sebelumnya, di tahun yang sama, KPPI telah menerbitkan sebuah buku Antologi Puisi yang berjudul Senja di Bumi Ciaren.
Antologi yang merangkum 13 perempuan penyair Ciamis. Di tahun sebelumnya juga, KPPI telah menyelenggarakan sebuah acara Bedah Karya dan Pendapat (Bedak Padat), sebuah acara lokakarya dengan menghadirkan narasumber dua perempuan penyair, Teti Gumiati, perempuan penyair dari Ciamis, dan Meitha KH, perempuan penyair kelahiran Sukabumi.
Antusiasme para peserta workshop terlihat sejak mereka memasuki ruangan. Apalagi setelah acara dimulai. Ada yang menarik sebelum acara dibuka, Jaro X Yus, seniman Ciamis, membacakan tiga buah puisi yang diambil dari buku Senja di Bumi Ciaren. Pembacaan puisinya berhasil memukau semua yang hadir.
Memasuki sesi materi, peserta workshop tampak serius saat menyimak materi yang disampaikan oleh kedua narasumber. Narasumber pertama adalah Prof. Dr. Suherli Kusmana, M.Pd. Seorang guru besar dari Universitas Galuh (UNIGAL) Ciamis. Dalam pemaparannya, Bapak Suherli merinci dengan detail aturan dalam menulis sebuah artikel ilmiah untuk sebuah jurnal.
Aturan menulis untuk jurnal yang terkesan kaku menunjukkan bahwa sebuah jurnal yang terakreditasi itu memang baku dan sistematis. Berbeda dengan artikel populer yang hanya menuliskan gagasan atau opini, sehingga tidak terlalu rinci.
Guru diwajibkan mengikuti Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dalam setiap tahunnya. Kegiatan PKB terdiri dari tiga ranah, yang pertama yaitu, Pengembangan Diri, kedua Publikasi Ilmiah, dan ketiga Karya Inovatif.
Ketiga jenis PKB ini dilaksanakan guru sejak Golongan IIIA, dan bahkan sejak mengajukan kenaikan pangkat dan golongan ke IIIB guru diwajibkan melaksanakan Publikasi Ilmiah dan/atau Karya Inovatif sebagai bagian dari PKB. Namun, banyak sekali guru-guru yang terhambat kenaikan pangkatnya justru karena mereka tidak menulis.
Berbeda dengan Bapak Suherli. Bapak Drs. Edi Rusyana Noer, M.Pd menyampaikan pemaparannya dengan gaya yang akrobatik. Bahasanya yang lugas dan terkesan apa adanya, membuat peserta workshop semakin antusias. Sesekali tawa riuh memenuhi ruangan.
Bapak Edi, selain menjabat sebagai Kepala Sekolah di SMPN 5 Ciamis, beliau juga menjabat sebagai Pemimpin Umum Tabloid Pendidikan Ganesha. Dalam pemaparannya, beliau lebih menekankan kepada peserta, bahwa menulis bukanlah hapalan. Menulis adalah praktik. Maka jika seseorang ingin bisa menulis, menulislah. Menulis apa saja. Jadikan menulis bukan sebagai kewajiban, melainkan sebagai kebutuhan.
Di akhir acara, peserta workshop diberi waktu untuk menuliskan sebuah artikel populer dengan tema bebas. Terlihat sekali antusiasme para peserta saat diajak untuk langsung praktik menulis dengan bekal apa yang telah disampaikan oleh kedua narasumber.
Sebelum acara ditutup, beberapa peserta mendapatkan hadiah kejutan, sebagai bentuk motivasi dari panitia, agar peserta bisa terus menulis, meski acara workshop sudah selesai.[]
Sumber foto: KPPI Ciamis