HUT WARAS Ke-5: Resmi Jadi UKM dan Peluncuran Dua Buku Puisi
Universitas Surya Kencana (UNSUR) Cianjur pada hari Kamis 23 Oktober 2014 meresmikan Warung Apresiasi Sastra (WARAS) sebagai salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
WARAS dibentuk pada tahun 2010 oleh Muhamad Yusuf Ibrahim dan Faisal Syahreza untuk hadir dan berkembang sebagai komunitas sastra kampus di Cianjur. Waras mengembangkan sayapnya dengan mengikuti berbagai kegiatan nasional. Terakhir pada tahun 2014 menjadi diundang pada pertemuan sastrawan muda dan komunitas sastra Fokus Sastra 2014 yang diselenggarakan ASAS UPI Bandung.
Melewati berbagai persoalan birokrasi kampus, pada hari ualng tahunnya yang ke-5 WARAS diresmikan oleh pihak kampus. Pada acara itu hadir Dekan FKIP Unsur, Kasubbag Kegiatan Mahasiswa, dan sastrawan Faisal Syahreza, Edwar Maulana, M. Arfani Budiman, Wishu Muhamad, Zulfa Nasrulloh, Willy Fahmi Agiska, dan sastrawan muda lainnya.
Acara peresmian dimulai pada pukul 09.00 pagi. Pada pukul 12.00 dilanjutkan kegiatan peluncuran buku Senja Sayap Rindu. Buku tersebut berisi puisi-puisi mahasiswa UNSUR yang sebelumnya mengikuti pelatihan menulis bersama Faisal Syahreza pada 13 Oktober 2014. Lantas terpilihlah 50 puisi terbaik yang dibukukan oleh penerbit Literat Bandung.
Pada kesempatan berbahagia itu juga Edwar Maulana, penyair asal Cianjur meluncurkan buku ketiganya Jejak (Literat:2014) di universitas kebanggaan kota yang terkenal dengan berasnya tersebut.
Pada diskusi buku, pembicara yang terdiri dari Faisal Syahreza (Penyair), Yopi Maulana Hasanudin (Penyair dan Anggota WARAS) dan Saeful Anwar (Ketua WARAS) membahas dua buku tersebut dan menjawab beberapa pertanyaan dari peserta diskusi.
“Buku Senja Sayap Rindu dapat diibaratkan sebagai langkah taaruf terhadap puisi yang harus dilanjutkan oleh para penulisnya pada tahap kehusyukan dalam menulis.” Begitu kata Faisal Syahreza.
“Buku Jejak merangkum tiga bagian kepenyairan Edwar Maulana, yakni bagian kekhusyuan, bagian keresahan, dan bagian kegembiraan.” Lanjut Faisal mengenai buku karya Edwar Maulana.
Kegiatan tersebut diakhiri dengan apresiasi sastra. Para sastrawan dan peserta pelatihan menulis membacakan puisi hingga acara selesai.[]
Sumber foto: WARAS