Fb. In. Tw.

Cerita Kuno Indonesia-Korea

Anak tersebut dipanggil Dangun Wanggeom, raja pendiri kerajaan Joseon (Gojoseon). Nama Dangun Wanggeom berasal dari gabungan kata Dangun, yang berarti pendeta pemimpin upacara persembahan kepada leluhur, dan kata Wanggeom, yang berarti pemimpin politik suatu negara. Dangun Wanggeom merupakan raja pada masa teokrasi, yaitu agama dan negara tidak saling dipisahkan. Dangun menerima perintah dari ayahnya untuk membangun negara sejahtera bagi seluruh rakyat. Menyejahterakan orang banyak atau -Hongik ingan- merupakan ideologi Kerajaan Joseon (Gojoseon). Sampai sekarang, semangat ‘Hongik ingan’ diturunkan sebagai ideologi negara Korea.

Kutipan di atas merupakan cuplikan narasi cerita kuno Korea yang berjudul Legenda Dangun. Legenda Dangun bercerita tentang seorang Dewa yang turun dari langit setelah melihat kehidupan manusia di bumi dan bertekad untuk menyejahterakannya. Tokoh Dangun kemudian menjadi representasi karakter pemimpin negara di Korea.

Sedikit sekali cerita rakyat Korea yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang dihimpun dalam sebuah buku, seperti cerita Legenda Dangun. Apalagi ditulis dalam bahasa Korea dan bahasa Indonesia sekaligus. Buku jenis ini terbilang langka, padahal penerbitan cerita rakyat dari luar Indonesia cukup diminati masyarakat pembaca Indonesia.

Salah satu buku yang memuat cerita rakyat Korea adalah berjudul Cerita Kuno Indonesia-Korea. Diterbitkan oleh penerbit Rosadakarya (Agustus 2015). Buku ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama memuat cerita rakyat yang berasal dari Indonesia dihimpun oleh beberapa Dosen Prodi Korea FIB UI. Bagian kedua memuat cerita kuno dari negeri Korea yang ditulis oleh Shin Young-Ji (Visisting Professor, Sungkyunkwan University).

Pembuatan buku ini hasil kerjasama Program studi Korea FIB UI dengan Korean Cultural Center. Di mana penerjemahan dilakukan oleh mahasiswa Prodi Bahasa dan Kebudayaan Korea angkatan 2010, dibantu oleh beberapa dosen Korea FIB UI. Buku ini diperuntukan bagi masyarakat pembaca kedua negara.

Untuk cerita rakyat yang berasal dari Indonesia terdiri dari; Legenda Candi Prambanan, Timun Emas, Malin Kundang, dan Keong Emas. Sedangkan cerita rakyat Korea terdiri dari; Shim CheongAnak Berbakti, Legenda Dangun, Kongjwi dan Patwji, serta Penebang Kayu dan Bidadari. Buku ini juga dilengkapi ilustrasi gambar yang cukup menarik, sehingga memungkinkan untuk dilahap oleh berbagai kalangan usia.

Diterbitkannya buku ini bertujuan untuk mewarnai khasanah dunia literasi Indonesia dan Korea, khususnya dari sisi penerjemahan cerita kuno dari asia timur seperti Korea. Kim Seok- Gi sebagai Direktur Korean Cultural Center dalam Pengantar buku ini berujar “Dengan membaca Cerita Kuno Indonesia-Korea ini diharapkan dapat mendekatkan pembaca untuk memahami sejarah, kebudayaan, dan adat istiadat kedua negara.”

Maka lahirnya buku ini diharapkan mampu menjadi penawar akan terbatasnya cerita-cerita rakyat yang dibaca oleh masyarakat kedua negara, baik di Indonesia maupun di Korea. Semoga.[]

Data buku:

Judul Buku      : Cerita Kuno Indonesia-Korea
Penyusun         : Lim Kyung-Ae
Penerbit           : PT Remaja Rosdakarya
Cetakan           : Agustus 2015
ISBN                 : 978-979-692-685-5
Email               : Rosdakarya@rosda.co.id

 

 

KOMENTAR

Redaktur buruan.co. Buku puisi terbarunya berjudul Menghadaplah Kepadaku (2020)

Comments
  • oke,mantap nih. burung pleci memang menarik bgt

    12 Desember 2015

Sorry, the comment form is closed at this time.

You don't have permission to register