
Catatan Singkat Anugerah Kawistara 2014
Anugerah Kawistara 2014 diberikan kepada Nunu Nazarudin Azhar (tokoh), Majelis Sastra Bandung (komunitas), Tribun Jabar (Media), oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat (BBPJB). Penyerahan anugerah digelar di Hotel Horison, Bandung (27/10/2014).
Anugerah Kawistara merupakan wujud apresiasi dan penghormatan yang diberikan oleh BBPJB atas dedikasi dan konsisntensi tokoh, media, dan komunitas yang peduli dan komitmen dalam pembinaan dan pengembangan bahasa dan sastra Indonesia dan daerah di Jawa Barat.
Anugerah Kawistara ini merupakan anugerah yang pertama kali diberikan kepada tokoh, komunitas, dan media oleh BBPJB. Acara penyerahan anugerah ini dihadiri oleh guru, siswa, komunitas, media, dan sastrawan undangan BBPJB.
Dalam pidato pembukaan Anugerah Kawistara, Kepala BBPJB, Drs. Muhammad Abdul Haq, M. Hum. mengatakan, “Anugerah ini diberikan kepada mereka yang telah melakukan; pengembangan, pelindungan, dan pembinaan bahasa.”
“Semoga bentuk kecil apresiasi dari Balai Bahasa Jawa Barat yang pertama ini memicu anugerah di tahun berikutnya, dan memotivasi tokoh, komunitas, dan media untuk melakukan pengembagan bahasa dan Indonesia dan daerah di Jawa Barat.” lanjut Abdul Haq.
Peraih Anugerah Kawistara dipilih juri yang dibentuk oleh BBPJB. Dewan Juri Anugerah Kawistara adalah Drs. Abdul Haq, M. Hum., Dr. Acep Iwan Saidi, M. Hum., dan Dr. Hawe Setiawan.
Selain penyerahan Anugerah Kawistara 2014 acara juga diisi dengan pertunjukan musikalisasi puisi dari Saung Sastra Lembang, pembacaan puisi dari Doddi Ahmad Fauji dan Godi Suwarna, serta diskusi mengenai perkembangan kebahasaan dan kesastraan di Jawa Barat. Sastrawan Godi Suwarna dan Ahmad Syubbanuddin Alwy menjadi pembicara dalam diskusi yang dipandu moderator Ahda Imran tersebut.
Godi dan Alwy menyorot mengenai perkembangan sastra daerah. Godi mengungkapkan mengenai sastra Sunda, dan Alwy tentang sastra Cirebon hari ini. Kedua sastrawan ini juga menyambut baik adanya Anugerah Kawistara dari BBPJB ini.[]
Foto: Yopi Setia Umbara
Sorry, the comment form is closed at this time.
irvan chris
Wilujeng kasadayana, mugia sastra sunda langkung nanjung tiasa jaya di level internasional… Amiin