Mendongeng bersama Beranda 57 di Tasikmalaya
Raden Ayu Cindrawulan dan semua orang yang ada dalam keraton berubah menjadi ikan dan sebagian ada yang mati.
Sedikit kutipan dari dongeng Akmal Hanapi peserta dari SMA 1 Singaparna yang berjudul “Dongen Situ Sanghyang” menjadi Juara 1 Lomba Menulis Dongeng Sasakala Tempat atau Tokoh Tingkat SMA/Sederajat se-Tasikmalaya dan Kabupaten Tasikmalaya yang diumumkan minggu malam, (27/12/2015).
Karya anak kelahiran Kampung Sayuran, Kabupaten Tasikmalaya ini berhasil menarik perhatian juri karena kepiawannya dalam penuturan cerita yang emosinya tidak meluap-luap. Selain itu, dalam hal lain terdengar kabar Akmal memang bersungguh-sungguh dalam mengikuti lomba ini, terbukti yang mengumpulkan paling pertama berkas persyaratan kepada panitia. Akmal tidak menyangka bisa mendapat beasiswa sebesar Rp5.000.000 dari Beranda 57 dan ini hasil yang ia raih dari keseriusannya.
Selain Akmal, Beranda 57 memberikan beasiswa juga kepada Juara 2, Rifka Aulia FZ (SMAN 2 Tasikmalaya) dengan dongeng “Rajah di Punggung Galunggung” mendapat beasiswa Rp3.000.000. Juara 3, Yesi Yulianti (SMKN Bantarkalong) dengan dongeng “Asal Muasal Gunung Ronggeng” mendapat Rp2.000.000. Dan, 3 juara harapan masing-masing mendapat Rp500.000.
Malam itu Gedung Kesenian Tasikmalaya menjadi istana bagi para raja dalam cerita. Hampir 20 raja hadir dalam acara tersebut. Raja-raja ini ialah hasil dari 20 finalis yang karyanya berhasil dihimpun menjadi satu buku yang disajikan dalam tiga bahasa, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Sunda, dan Bahasa Inggris. 20 naskah tersebut saringan dari 130 naskah yang masuk ke meja juri.
Kegembiraan ini sangat melekat pada tubuh Beranda 57, tentu yang begitu merasa gembira ialah Ricky Komara sebagai ketua pelaksana, dan yang paling bahagia Presiden Beranda 57, Bode Riswandi. Mereka berhasil menuju salah satu visinya dalam acara ini, yaitu menumbuhkan budaya menulis dan memelihara budaya lokal dari cerita-cerita rakyat yang dieksplorasi dengan baik oleh para penulisnya.
Acara itu dimeriahkan juga oleh Tsani si pendongeng cilik, Wit Jabo Dongkrak, Abah Ageung, One Orlet, dan Bode Riswandi yang mendongeng untuk menghibur apresiator dan menyebarkan proses mendongeng yang baik dan asyik. Selain para pembaca dongeng, acara ini dihibur juga beberapa kelompok musik Tasikmalaya, di antaranya Rangga Setra (gamelan modern), Sanggar Katumbiri (angklung), KSK (Musik Orkes) dan lainnya.[]
Lomba Menulis Dongeng yang digelar Beranda 57 juga mendapat sambutan positig dari Wali Kota Tasikmalaya. Dalam acara Peluncuran Antologi Dongen ini, ia sangat bangga dengan kreativitas anak-anak muda di kotanya. Ia ingin kreativitas ini tidak berhenti sampai di sini, namun harus dipelihara dengan baik, dan ditingkatkan.[]