Puisi Okdiyan Artha
Tokyo Ghoul
I
-Di atas meja perjamuan.
Kau manusia yang lapar
tubuhku adalah sebuah kerelaan
atas rasa laparmu.
II
Biarkan darah mengalir dari mulutmu
yang memakan ajalku, demi kau abadi
di hadapanku kau menjadi Ghoul
yang menginginkan tubuhku.
Ketika memakan sebagian tubuhku
segumpal darah jatuh di wajahku
sebagai dosa yang tak diampuni
angin.
Yang ada pada diriku
luka adalah cinta yang aku relakan
–untukmu.
Cilacap, 2015
KOMENTAR
Sorry, the comment form is closed at this time.
Septia Eka
Wahwah, tidak sangka bisa dijadikan puisi. Keren.