Sungai Seine; Inspirasi Gerakan Seni
Waktu yang ditoreh ujung belati
Tepat pada lambungnya yang sunyi
(Acep Zamzam Noor, Sungai Seine)
Sungai Seine adalah sungai utama sekaligus perairan komersial di Paris. Panjang sungai ini, 776 km, mengalir melalui Paris dan masuk ke selat Inggris di Le Havre. Sungainya lebar dengan jembatan yang bisa dilayari oleh kapal komersial. Sungai penting baik secara sosial, ekonomi, maupun pertumbuhan kebudayaan masyarakat Prancis. Hampir di sepanjang sungai tersedia tambatan pelabuhan kecil untuk berlayar atau berperahu.
Perupa penting dunia Claude Monet pernah melukis suasana Le Havre, muara dari sungai Seine dengan judul lukisan ‘Impression, soleil levant’ tahun 1872. Judul lukisan Monet inilah yang kemudian menjadi nama gerakan seni abad 19 di Paris. Gerakan seni impresionis. Yang dalam perkembangannya gerakan ini masuk ke media lain seperti musik impresionis dan sastra impresionis.
Karakteristik karya lukis impresionis adalah detil kecil dan tipis namun dengan sapuan yang keras, kuat dan terlihat. Penekanannya pada gambaran akurat dari cahaya sehingga bisa memisahkan efek dari waktu.
Dipengaruhi oleh gerakan seni impresionis Eropa, banyak penulis mengadopsi gaya yang bergantung pada asosiasi. Para sastrawan mencoba untuk menggabungkan impresionisme dalam prosa, puisi, dan karya sastra lainnya. Banyak dari apa yang disebut “impresionis” sastra sebenarnya dimasukkan ke dalam beberapa kategori, terutama Simbolisme; para tokoh utamanya adalah Charles Baudelaire, Stephane Mallarmé, Arthur Rimbaud, Paul Verlaine dan Jules Laforgue.
Dalam sastra impresionis berfokus pada persepsi karakter tertentu dari peristiwa. Tepi realitas yang kabur dengan memilih sudut pandang yang berada di luar norma.
Gerakan sastra Simbolisme yang terpengaruh dari gerakan Impresionisme di seni rupa waktu itu sebagai satu gerakan baru untuk membedakan dari gerakan sastra romantik yang sebelumnya sudah jadi rujukan para sastrawan dunia.
Gerakan romantik adalah gerakan seni yang merespon revolusi industry pertama kali. Tokoh uatama gerakan romantik dalam sastra adalah Edgar Allan Poe, Nathaniel Hawthorne, James Macpherson, Johann Wolfgang von Goethe, William Blake, Victor Hugo, dan banyak lainnya.
Dalam novel Les Misérables. Victor Hugo menceritakan satu adegan dimana inspektur Javert menceburkan dirinya di sungai Seine. Satu peristiwa yang akan selalu teringat oleh siapapun yang baca novelnya.
Itulah sebabnya banyak seniman di dunia ingin merasakan Paris, merasakan suasana sungai Seine. Merasakan berjalan di pinggir sungai atau pun naik bus air sambil melihat gedung-gedung dan tempat-tempat bersejarah, melihat karya-karya seni, patung dan karya arsitektural gedung tua yang romantis yang berada di sepanjang sungai.
Sungai Seine pada akhir musim dingin beda sekali suasananya ketika musim panas. Pada musim dingin suasana sungai biasanya lenggang sedang musim panas suasana Sungai Seine begitu meriah dan ceria. Orang-orang datang dengan banyak senyum.
Di pinggir sungai Seine orang-orang berjemur merasakan matahari, di pojok-pojok kota banyak musisi dan orang-orang bernyanyi. Suasana penuh kegembiraan. Sayangnya suasana gembira itu tidak saya rasakan dalam puisi Acep Zamzam Noor yang saya kutip baitnya di awal tulisan ini.
Tidak mengapa, karena pada akhirnya saya mengenang lagi berjalan kaki sambil melihat pemandangan sepanjang sungai Seine. Keluyuran, berjalan-jalan tanpa tujuan sambil menikmati lantunan lagu lawas “La Seine” Vanessa Paradis dan Matthieu Chadid. Dengarkanlah.
Elle sort de son lit
Tellement sur d’elle
La seine, la seine, la seine
Yogyakarta, 15 September 2015
Tentang Penulis
Iman Abdurrahman. Aktivis Jaringan Radio Komunitas Indonesia. Tinggal di Bandung.