Puisi Uthera Kalimaya
Lemari Pakaian
membuka lemari pakaian
kutemukan tumpukan kenangan kusut
yang kujejalkan saat merana
mencengkram bulu mata dan mencipta
tangisan tak berair mata
kusiapkan kantong plastik paling besar
cepat kuraih sebanyak tanganku bisa
mengirimkan ke binatu mungkin saja
bisa singkirkan debu perpisahan yang berjerabai
dari serat kaos-kaos dan kemeja-kemeja
di kantong celana kepingan dusta
bergemerincing, menggemakan nama
ke nama, peristiwa ke peristiwa
kenyerian ke kengerian
abaikan, jejalkan saja
semua kesedihan bisa dicuci bersih!
merapikan kenangan buruk
selalu mampu menakar sekuat apa
dada menahan luka saat melupakan
tak bisa disandingkan dengan memaafkan
dan memaafkan bukan lagi melupakan
menutup lemari pakaian
kutempelkan harapan di pintu kembar
seperti ajimat penangkal
bau apak hari belakang
agar tak kembali datang
(Serang, 2015)