Pameran Fotografi “Glamour & Beauty of Jogja” Bonie Hermansyah
Bonie Hermansyah, fotografer asal Bandung, memilih Yogyakarta untuk pameran tunggal fotografinya pada tahun 2015. Pada pameran yang bertajuk “Glamour & Beauty of Jogja” ini Bonie berkerjasama dengan Mimi Kebaya, perancang busana asli Yogyakarta. Pameran akan digelar di Greenhost Boutique Hotel, Jalan Prawirotaman II No. 629 Brontokusuman, Yogyakarta, 31 Mei-3 Juni 2015.
Pameran tunggal fotagrafi Bonie ini merupakan pemerannya yang ketiga. Sebelumnya ia melakukan pameran bertajuk “Stage is My Voice” (2012) dan “40 Bingkai Suyud Nugrahawati” (2013) di Bandung.
Pada pameran tunggalnya kali ini, Bonie memilih tema “Lestarikan Karya Luhur dalam Potrait Wanita Masa Kini”. Tema ini tentu saja sangat berkaitan erat dengan tajuk dan proses karya fotografi yang disajikan dalam pameran tunggalnya.
Seluruh lokasi dalam pameran fotografi karya Bonie ini adalah lokasi yang berada di wilayah Yogyakarta, atau terkait dengan kebudayaan Yogyakarta. Secara total, Bonie memilih 31 lokasi untuk karyanya. Setiap lokasi yang dijadikannya tempat berproses adalah tempat-tempat yang sangat identik dengan Yogyakarta.
Pameran ini juga melibatkan 31 model asal Yogyakarta. Model-model ini sendiri adalah model yang memiliki prestasi di bidangnya masing-masing. Keterlibatan mereka tentu saja sangat mewarnai karya Bonie.
Selain keistimewaan 31 lokasi dan 31 model, adalah kerjasamanya dengan Mimi Kebaya. Peran Mimi Kebaya dalam pameran tunggal fotografi “Glamour and Beauty of Jogja” cukup berpengaruh signifikan. Sentuhan karya busananya mendukung suasana potrait mejadi lebih elegan dan cantik.
Proses fotografi yang dilakukan Bonie untuk mewujudkan pameran ini terbilang cukup panjang. Ia memerlukan waktu 10 bulan untuk mencapai semua lokasi, melakukan sesi pemotretan, hingga mewujudkan pamerannya ini.
Bukan tanpa alasan, jika Bonie memilih Yogyakarta sebagai tempat melakukan proses kreatif sekaligus pamerannya. Yogyakarta merupakan kota yang indah, memiliki nilai budaya luhur, dan masyarakat yang ramah dan terbuka kepada siapa saja yang datang untuk berkarya.
Seperti yang dituturkan Bonie kepada penulis, “Yogyakarta itu kota yang indah. Masyarakatnya ramah, begitu pula dengan para seniman di sini yang baik dan mengakomodasi kegiatan saya berkarya.”
Foto-foto karya Bonie yang dipamerkan merupakan pilihan kurator Ong Hari Wahyu, perupa dan penggagas Kampung Seni Nitiprayan Yogyakarta. Ong jugalah yang memberi dukungan penuh atas proses berkaryanya selama di Yogyakarta.
Selain dukungan Ong Hari Wahyu, Bonie juga mendapat dukungan motivasi dari sejumlah seniman senior Yogyakarta lainnya, di antaranya dari Sawung Jabo, Djaduk Ferianto, Gono Sudargono dan Samuel Indratama.
Pameran ini adalah upaya Bonie menjembatani masa lalu dengan masa kini. Dimana dalam potrait karyanya, setiap lokasi yang memiliki nilai sejarah dan keindahan khas Yogyakarta disajikan ulang dari sisi yang elegan dan cantik. Tentu saja dengan tujuan agar mampu menggugah kesadaran masyarakat hari ini terhadap nilai dan keistimewaan setiap lokasi tersebut.[]