Berburu Kue Balok Pajagalan
Kue Balok bukan kuliner baru di Kota Bandung, namun akhir-akhir ini kue yang enak disantap hangat-hangat itu sedang ramai dibicarakan. Di berbagai kedai dan kafe di sekitar Dago dan Setiabudhi kini marak bermunculan penjual kue balok aneka rasa.
Namun tidak afdol rasanya jika Pemburu (pembaca buruan.co, red.) tidak mencoba Kue Balok Pajagalan. Kue Balok Pajagalan tidak berada di kafe atau kedai semacamnya, ia hanya dijual di gerobak alakadarnya, di pertigaan Jalan Astana Anyar dan Jalan Pajagalan, Bandung.
Gerobak tanpa tulisan “Kue Balok” ini buka setiap hari pukul 04.00-10.00 pagi. Di atas gerobak yang dijadikan lapak jualannya itu, ada sebentuk cetakan kue balok yang bahan bakarnya menggunakan arang dan ditutup oleh tutup yang berisi arang panas.
Cara membuat kue balok adalah dengan memanggang adonan tepung pada cetakan tersebut. Adonan lengket yang dimasak beberapa menit dalam panggangan akan mengembang menjadi kue balok yang montok, empuk, dan berkulit renyah.
Gerobak Kue Balok milik Pak Asep ini tidak pernah sepi pelanggan. Mulai dari ibu-ibu yang pulang dari pasar tak jauh dari sana, hingga mereka yang menggunakan mobil-mobil mewah menyukai kue balok tersebut.
Setiap pelanggan biasanya selalu menginginkan kue balok yang masih hangat. Mereka rela menunggu untuk mendapatkan kue yang nikmat disantap bersama teh hangat ini.
Harga untuk satu kue balok yang dijual Pak Asep terbilang sangat murah, yakni Rp.1000.
Setelah menikmati kue balok, Pemburu dapat pula berburu barang-barang bekas yang banyak dijajakan di Pasar Loak Pajagalan tak jauh dari sana.
Selamat berburu.[]
Sumber foto: Zulfa Nasrulloh
Sorry, the comment form is closed at this time.
Sandy Syafries
That’s my neighborhood, bro!!