Puisi-puisi Irsya Lindy Afifa
Ujung
Tanganku terulur
Menadah syair seperti air
Mengalirlah dari sela
Lalu sampaikan
Pada ujung horizon biru
“Sudikah dirimu bertemu?”
Sebab, tanganku sudah tak mampu
Kata-kata, semoga tiba padamu
Denyut Nadi
“Lalu denyut nadimu tercipta dari apa?”
Kala itu, tangan tertaut
Tuan bertanya, saya tertawa
“Menurut Anda?”
Tuan bingung, saya menunggu
Sedikit malu
“Tidak tahu.”
Kening mengerut, mata tetap terpagut
Dan aku balik bertanya
“Apakah aku, Tuan, sebab dari segala denyutmu?”
Di Depan Teras Rumah
Di depan teras rumah, bisakah kita sembunyi?
Obrolan tanpa arti
Pelukan berarti
Melihat halaman rumah
Kita hanya menangis
Diam-diam membayangkan tak jadi manusia
Seperti bunga? Atau kura-kura?
Di depan teras rumah, bisakah kita sembunyi?
Di dalam rumah, tak ada yang berarti
Di luar pintu, tak ada yang kita tahu
Adakah yang abadi?
Sorry, the comment form is closed at this time.
Ridha Sabda
aaaa keren adikkuh yg cantik dan cerdas ❤️