Creaticity Lagi Ana Ning Cirebon Jeh…!!!
Setelah menggelar mural kolosal pada 2016 lalu di Babakan Siliwangi Bandung, kini Komunitas Mural Bandung dan Ikatan Alumni ITB menggelar aktifitas safari mural di lima kota di Jawa Barat.
Kota Sukabumi merupakan kota pertama dari rangkaian safari mural ini dan telah dilaksanakan pada awal tahun 2020. Program yang sedianya berlangsung secara berantai sambung menyambung dari kota ke kota terpaksa dihentikan saat pandemi Covid19 merebak secara global.
Kini, dengan memasuki fase Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) maka program yang sempat terhenti tersebut kembali dilaksanakan. Tentunya dengan melakukan penyesuaian terhadap kondisi AKB saat ini. Dan Kota Cirebon menjadi destinasi berikutnya, tepatnya di Taman Krucuk yang terletak di persimpangan Jalan Slamet Riyadi Cirebon. Berdampingan dengan area Gedung Negara Provinsi Jawa Barat yang sedang dirintis menjadi Creative Hub oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Kegiatan berlangsung selama tiga hari, mulai 16 hingga 18 September 2020, dikerjakan oleh 19 orang seniman mural dari berbagai daerah yang berafiliasi dengan Komunitas Mural Bandung. Para seniman yang terlibat dalam mural ini diharapkan menjadi representasi Jawa Barat karena mereka berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat termasuk yang berasal dari wilayah Cirebon itu sendiri.
Tema yang digaungkan dalam program berantai ini adalah CREATICITY, sebuah gabungan dari kata creative dan city. Merupakan gagasan utama untuk menandai sebuah kota dengan semangat kreatif melalui mural di ruang-ruang publik. Tema ini juga bertujuan membangun atmosfer dan simpul-simpul kreatif di berbagai kota di Jawa Barat. Sehingga pada masa mendatang, tidak cuma Kota Bandung yang menonjol sebagai jaringan World Creative Cities di dunia, namun juga Jawa Barat sebagai provinsi yang menonjol di wilayah industri kreatif.
Tema ini selaras dengan hasil penelitian British Council, AVPN dan UNESCAP yang mengemukakan bahwa bidang usaha terbesar masyarakat Indonesia ternyata ada di wilayah industri kreatif. Komunitas Mural Bandung mengambil peranan melalui aktifitas mural. Di mana mural merupakan aktifitas ekspresi kesenian yang memiliki presensi cukup kuat di masyarakat. Mural tidak hanya hadir di ruang-ruang steril seperti galeri, namun ia mampu hadir langsung ke masyarakatnya dari mulai gedung pemerintah, pusat perekonomian, lingkungan mewah hingga gang-gang sempit.
Dalam program ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui BPKAD (Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah) memberikan dukungan dengan memberikan izin kegiatan mural dilaksanakan di wilayah yang berada dalam pengelolaannya, yaitu Taman Krucuk. Selain itu, Taman Krucuk dipilih karena lokasinya yang strategis sebagai ruang publik, berada di pusat aktifitas masyarakat. Lokasinya dekat dengan pusat pemerintahan Kota Cirebon dan juga Stasiun Kereta Api Cirebon yang juga merupakan salah satu jalur lalu lintas publik dari dan ke Cirebon.
Melalui program ini, selain bertujuan memberikan atau menambah nilai estetik sebuah wilayah sehingga wilayah tersebut semakin artistik, juga mengubah citra tempat tersebut agar lebih ramah dan inspiratif terhadap publik untuk menambah manfaat dari wilayah tersebut.
Kendati demikian, dengan adanya aturan AKB, meskipun kegiatan ini dilakukan di ruang publik dan ada aktifitas interaksi publik, namun dalam proses pembuatan karya tersebut proses interaksi sangat dibatasi sesuai dengan standar protokol kesehatan. Begitu pun dengan seremoni yang biasanya dilakukan baik saat pembukaan ataupun penutupan kali ini ditiadakan.
Standar AKB ini akan menyertai setiap penyelenggaraan Mural Creativity di kota-kota berikutnya yaitu Garut, Bogor, dan Purwakarta.
Pada masa mendatang, harapannya, karya dan tempat yang telah dimural akan menjadi situs interaksi dialog budaya yang akan menjadi inspirasi serta mendapat respons dari masyarakat dan juga seniman lain. Sehingga membuat Taman Krucuk semarak dengan nunasa estetis dan artistik yang ramah bagi masyarakat, khususnya masyarakat Cirebon.
